Jurnal Baca - Wudhu adalah tindakan membersihkan diri sebelum melakukan ibadah seperti shalat atau membaca Al-Quran. Dalam praktiknya, ada beberapa hal yang dapat membatalkan Wudhu, seperti buang air kecil atau besar, tertidur dalam posisi tidur yang mengakibatkan hilangnya kesadaran, dan juga melakukan hal-hal yang membuat keluar darah dari tubuh.
Namun, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah makan membatalkan Wudhu?
Menurut sebagian besar ulama dan ahli agama, makan atau minum tidak membatalkan Wudhu. Artinya, seseorang yang sudah melakukan Wudhu masih dianggap dalam keadaan suci dan dapat melaksanakan ibadah seperti shalat meskipun telah makan atau minum.
Beberapa ulama memperkuat argumen ini dengan dalil dari hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa "Makanan dan minuman tidak membatalkan Wudhu." Hadits ini disebutkan dalam beberapa kitab hadits terkenal seperti Bukhari dan Muslim.
Namun, ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa makan atau minum dapat membatalkan Wudhu jika hal tersebut dilakukan dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat.
Hal ini didasarkan pada hadits lain yang menyebutkan bahwa "Barangsiapa yang memakan sesuatu dalam jumlah yang banyak atau minum dalam jumlah yang banyak, maka hendaklah dia melakukan Wudhu kembali."
Namun, mayoritas ulama lebih condong pada pandangan bahwa makan atau minum tidak membatalkan Wudhu, terlebih jika dilakukan dalam jumlah yang wajar.
Namun, meskipun makan atau minum tidak membatalkan Wudhu, hal ini tidak berarti kita dapat mengabaikan kebersihan diri setelah makan atau minum.
Sebaiknya, setelah makan atau minum, kita segera membersihkan mulut dan mencuci tangan sebelum melaksanakan ibadah seperti shalat. Hal ini juga merupakan bagian dari kesadaran kita dalam menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
Ada beberapa hal lain yang dapat membatalkan Wudhu, seperti buang air kecil atau besar, bersentuhan langsung dengan lawan jenis, menstruasi atau nifas pada wanita, keluar air mani, hilangnya akal atau kesadaran.
Dalam agama Islam, menjaga taharah atau kebersihan diri sangat penting karena taharah merupakan syarat sahnya ibadah. Oleh karena itu, kita harus memahami hal-hal yang dapat membatalkan taharah dan berusaha untuk menjaganya dengan baik.
Dalam kesimpulan, makan atau minum tidak membatalkan Wudhu menurut mayoritas ulama dan ahli agama. Namun, kita tetap harus menjaga kebersihan diri setelah makan atau minum dan memahami hal-hal lain yang dapat membatalkan taharah agar kita dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan benar.***
